Selasa, 21 Mei 2019

Jenis Jenis Teks Kelas VIII

Teks dalam bahasa Indonesia adalah satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran dan gagasan.Teks tidak harus berbentuk bahasa tulis,tetapi juga bisa berbentuk bahasa lisan.Teks itu memiliki dua unsur utama. Pertama adalah konteks situasi penggunaan bahasa seperti pesan,gagasan,ide yang akan disampaikan. Kedua adalah konteks situasi yang di dalamnya terdapat konteks sosial dan budaya masyarakat tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut diproduksi.Ada jenis-jenis teks di dalam bahasa Indonesia. Masing-masing teks dapat dibedakan berdasarkan strukturnya. Berikut ini adalah jenis teks yang diajarkan pada kelas vii dalam kurikulum 2013,

A. Teks Cerita Fabel
Secara etimologis fabel berasal dari bahasa Latin fabulat. Cerita fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Cerita fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. 

Struktur Teks Cerita Fabel
Struktur teks yang dimiliki teks cerita fabel diantaranya adalah orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur teks bisa lihat dibawah ini.
  1. Orientasi, adalah bagian awal dari sebuah cerita fabel. Orientasi berisi pengenalan dari cerita fabel, seperti pengenalan background, pengenalan tokoh, maupun latar tempat dan waktu.
  2. Komplikasi, merupan klimaks dari cerita, berisi puncak permasalahan yang dialami tokoh.
  3. Resolusi, berisi pemecahan masalah yang dialami tokoh.
  4. Koda, merupakan bagian akhir dari cerita. Biasanya berisi pesan dan amanat yang ada pada cerita fabel tersebut.
 Teks dalam bahasa Indonesia adalah satuan bahasa yang mengandung makna Jenis Jenis Teks Kelas VIII
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fabel
Kaidah kebahasaan atau yang biasa disebut juga sebagai unsur kebahasaan merupakan ciri dari bahasa yang digunakan dalam suatu teks seperti cerita fabel.
  1. Kata Kerja. Kata kerja dalam cerita fabel dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kata kerja aktif transitif dan kata kerja aktif intransitif. Kata Kerja Aktif Transitif, adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimat, misalnya memegang, mengangkat. Kata Kerja Aktif Intransitif, adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek dalam kalimat, misalnya diam.
  2. Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang. Pada teks cerita fabel sering sekali adanya penggunaan kata sandang si dan sang. Berikut merupakan penggunaan kata sandang si dan sang yang ada pada teks cerita fabel. Contoh: Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata si dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital. 
  3. Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu. Dalam teks cerita fabel biasanya digunakan kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu untuk menghidupkan suasana. Untuk keterangan tempat biasanya digunakan kata depan di dan keterangan waktu biasanya digunakan kata depan pada atau kata yang menunjukkan informasi waktu. Contoh: Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman.
  4. Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya. Kata lalu dan kemudian memiliki makna yang sama dan digunakan sebagai penghubung antarkalimat dan intrakalimat. Kata akhirnya biasanya digunakan untuk menyimpulkan dan mengakhiri informasi dalam paragraf atau dalam teks. Contoh: Setelah mendengar berita kebakaran itu, Amir pergi ke luar, kemudian berlari, lalu berteriak sambil menangis.

B. Teks Biografi
Teks biografi (biography) merupakan teks yang mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah yang dihadapinya. Teks biografi termasuk teks naratif yang tergolong pada teks makro. Sebagai teks makro, teks biografi memiliki struktur teks yang tidak harus sama, bergantung pada bagaimana penulis menyampaikan gambaran tentang tokoh dan peristiwa yang dialaminya.

Struktur Teks Biografi
Struktur teks biografi terdiri dari orientasi, peristiwa dan masalah, serta reorientasi.
  1. Orientasi berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi. 
  2. Peristiwa atau kejadian berisi penjelasan yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pernah dialami oleh tokoh, termasuk masalah yang dihadapinya dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. 
  3. Hal yang menarik, mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh juga diuraikan dalam bagian peristiwa. 
  4. Sementara itu, reorientasi berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.

Unsur Kebahasaan Teks Biografi
Kata Hubung
Kata hubung atau kata sambung yaitu kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dan kata lain dalam satu kalimat. Selain itu, kata hubung juga berfungsi untuk mengubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.
  1. Jika kata hubung tersebut berfungsi sebagai penghubung kata dalam satu kalimat, kata hubung itu disebut konjungsi intrakalimat, seperti dan, tetapi, lalu, kemudian.
  2. Jika kata hubung tersebut berfungsi menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, kata hubung itu disebut konjungsi antarkalimat, misalnya akan tetapi, meskipun demikian, oleh karena itu.

Merujuk Kata
Di dalam teks biografi “Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia”  terdapat bagian kata atau kelompok kata yang merujuk pada kata atau kelompok kata kalimat sebelumnya. perhatikan contoh berikut. Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan dan pengabdian pada kepentingan bangsa dan negaranya. Contoh kalimat di atas memperlihatkan –nya pada kata negaranya, -nya merujuk pada Ki Hajar Dewantara.

Kata Kerja
Pada teks biografi model terdapat kata kerja (verbal) yang menyatakan tindakan, misalnya, kata kerja menamatkan dan melanjutkan pada kalimat “Ki Hajar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera).”

Waktu, Aktivitas, dan Tempat
Pada teks biografi di atas, ada kata-kata yang menunjukkan urutan waktu, aktivitas, dan tempat..

C. Teks Prosedur
Teks prosedur (procedure) merupakan teks yang berisi tujuan dan langkah-langkah yang harus diikuti agar suatu pekerjaan dapat dilakukan.

Struktur Teks Prosedur
Struktur teks merupakan bagian atau cara teks tersebut dibangun. Mungkin masih banyak yang belum tahu kalau struktur teks prosedur disusun oleh bagian tujuan, bagian material, dan diikuti oleh bagian langkah-langkah. Untuk lebih jelasnya bisa lihat dibawah.
  1. Bagian tujuan, berisi tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan dicapai (dapat berupa judul).
  2. Bagian material, berisi informasi tentang alat atau bahan yang dibutuhkan, namun tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini (umumnya terdapat dalam resep masakan).
  3. Bagian langkah-langkah, berisi cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Bagian ini biasanya tidak dapat diubah urutannya.

D. Teks Diskusi
Teks diskusi adalah teks yang memberikan dua pendapat (mendukung dan menentang) mengenai suatu hal. Teks diskusi biasanya digunakan apabila terdapat perbedaan pendapat dan permasalahan yang harus dipecahkan bersama. Di tengah-tengah masyarakat yang majemuk, perbedaan pendapat adalah hal yang biasa. Untuk itu, kamu harus menghargai perbedaan itu. Menghargai pendapat orang lain merupakan salah satu ciri karakter bangsa yang harus dijaga dan dipelihara.

Struktur Teks Diskusi
Struktur teks diskusi itu terdiri atas tiga bagian berikut : Isu (masalah), Argumen (pendapat), pendapat dibagi menjadi dua  yaitu pendapat yang mendukung, dan pendapat yang menentang. Bagian terakhir adalah simpulan/saran.
  1. Pada bagan isu, penulis teks akan memperkenalkan isu yang akan dibahas. Isu atau masalah di dalam teks diskusi berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut. Jika ingin menulis sebuah teks diskusi, sebaiknya memilih topik permasalahan yang kontroversial sehingga nanti kamu memiliki banyak argumen, baik argumen yang mendukung maupun argumen yang menentang. 
  2. Pendapat yang mendukung (supporting points) berisi penjabaran lebih lanjut tentang isu yang sedang dibahas. Pada bagian itu penulis memaparkan argumen yang mendukung. Argumen itu didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas.
  3. Pendapat yang menentang (contrasting point) berisi argumen yang bertentangan dengan pendapat yang mendukung. Pada bagian itu penulis memaparkan argumen yang menentang. Argumen itu juga didukung dengan fakta, data, pengalaman penulis, serta referensi yang berhubungan dengan isu yang dibahas. 
  4. Pada bagian simpulan (conclusion), penulis menyimpulkan dan merekomendasikan posisi atau pendapat akhir penulis mengenai isu yang akan dibahas. Pada bagian itu, alangkah baiknya jika mengambil jalan tengah mengenai masalah yang sedang dibahas agar simpulan yang kamu ambil tidak lagi menimbulkan masalah baru. 

Unsur Kebahasaan Teks Diskusi
1. Penggunaan Konjungsi Perlawanan
Konjungsi perlawanan menggunakan kata hubung : tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya. Di dalam teks ‘’Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?” konjungsi perlawanan dapat dilihat pada contoh berikut : Banyak sekolah, terutama di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, melarang siswanya membawa telepon seluler, tetapi banyak juga sekolah yang membolehkan siswanya membawa telepon seluler dengan berbagai persyaratan.

2. Penggunaan Kohesi Leksikal dan Kohesi Gramatikal
Kohesi leksikal adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kata. Kohesi leksikal itu dapat berbentuk, antara lain, dengan pengulangan, sinonim, antonim, dan hiponim. Dalam teks “Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?”, contoh kohesi leksikal adalah sebagai berikut : Di samping itu, salah satu keuntungan dari penggunaan telepon seluler di sekolah adalah telepon seluler dapat digunakan sebagai alat bantu, terutama telepon seluler yang dilengkapi dengan beberapa aksesoris, seperti kalkulator, kamera, dan internet. Berdasarkan contoh tersebut dapat dikemukakan bahwa supaya padu, penulis mengulang kata telepon seluler beberapa kali. 

Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai dengan menggunakan elemen dan aturan gramatikal. Kohesi gramatikal, antara lain, dapat terbentuk melalui rujukan, substitusi, dan elipsis. Hal itu dapat disimak pada contoh berikut : Masyarakat yang setuju bahwa siswa boleh membawa telepon seluler ke sekolah karena hal itu dapat memudahkan orang tua untuk dapat menghubungi anaknya. Berdasarkan contoh tersebut, -nya pada kata anaknya, merujuk pada orang tua.

3. Penggunaan Modalitas
Modalitas adalah kata yang mempunyai makna kemungkinan, kenyataan, dan sebagainya yang dinyatakan dalam kalimat. Dalam bahasa Indonesia modalitas dinyatakan dengan kata-kata seperti harus, akan, ingin, mungkin. Hal itu dapat dilihat pada contoh berikut : Jika siswa tidak membawa telepon seluler dan orang tua perlu segera menghubungi, orang tua harus menghubungi kantor sekolah. Berdasarkan contoh  tersebut kata-kata modalitas yang digunakan adalah harus.

E. Teks Ulasan
Teks ulasan adalah teks yang berisi tinjauan suatu karya baik berupa film, buku, benda dan lain sebagainya untuk mengetahui kualitas, kelebihan dan kekurangan yang dimiliki karya tersebut yang ditujukan untuk pembaca atau pendengar khalayak ramai.

Struktur Teks Ulasan
Untuk mengenal struktur teks ulasan, harus membaca berkali-kali lagi teks ulasan dengan cermat. Amati bagian-bagian per paragraf, nantinya disitulah akan menemukan struktur teks ulasan, yang terdiri atas orientasi (orientation), tafsiran (interpretative recount), evaluasi (evaluation), dan rangkuman
  1. Bagian orientasi berisi gambaran umum karya sastra yang akan diulas, misalnya, berisi tentang gambaran umum sebuah karya atau benda yang akan diulas. Gambaran umum karya atau benda tersebut dapat berupa nama, kegunaan, dan sebagainya.
  2. Tafsiran berisi pandangan sendiri mengenai karya atau benda yang diulas. Bagian ini dilakukan setelah mengevaluasi karya atau barang tersebut. Pada bagian ini penulis biasanya membandingkan karya atau benda tersebut dengan karya atau benda yang mirip. Penulis juga menilai kekurangan dan kelebihan karya yang diulas.
  3. Pada bagian evaluasi penulis mengevaluasi karya, penampilan, dan produksi. Bagian evaluasi juga berisi gambaran tentang detail suatu karya atau benda yang diulas. Hal ini bisa berupa bagian, ciri-ciri, dan kualitas karya tersebut.
  4. Pada bagian rangkuman, penulis memberikan ulasan akhir yang berisi simpulan karya tersebut

Unsur Kebahasaan Teks Ulasan
1. Kata Sifat Sikap
Kata sifat sikap  adalah kata yang berfungsi untuk mendeskripsikan pelaku dalam penampilan fisik atau kepribadiannya. Beberapa contoh kata kerja sikap antara lain  terkejut, kasar, kesal, pemberani, dan keras kepala.

2. Kata Benda dan Kata Kerja
Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Dengan demikian, kata seperti guru, kucing, meja, dan kebangsaan adalah kata benda. Ciri yang lain adalah kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata guru, kucing, meja, dan kebangsaan, tidak bisa dikatakan dengan tidak guru, tidak kucing, tidak meja, dan tidak kebangsaan.

Kata kerja adalah kata yang mengandung makna perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat. Pada umumnya kata kerja tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan kesangatan. Dengan demikian, tidak ada kata sangat pergi, agak belajar.

3. Metafora
Salah satu ciri teks ulasan adalah adanya kata metafora dalam teks tersebut. Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya, tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. 

4. Kalimat Majemuk
Di dalam teks ulasan ditandai dengan adanya kalimat kompleks (kalimat majemuk), baik kalimat majemuk setara maupun kalimat majemuk bertingkat. Contoh kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat dalam teks ulasan Sang Pemimpi adalah sebagai berikut.
  1. Kalimat Majemuk Setara, contoh : Ia juga memiliki hati yang lembut, suka menolong tanpa banyak bicara, sering memberi kejutan, idenya selalu nyeleneh.
  2. Kalimat Majemuk Bertingkat, contoh : Pada bab pertama buku ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya (dalam novel ini digambarkan sebagai Ikal) dan kedua temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga remaja yang nakal.

5. Kata Rujukan
Teks ulasan ditandai dengan adanya kata rujukan yang merujuk pada partisipan tertentu. Hal itu dapat kamu simak dalam contoh berikut : Pada bab pertama buku ini, Andrea menceritakan bahwa dirinya (dalam novel ini digambarkan sebagai Ikal) dan kedua temannya, Arai dan Jimbron adalah tiga remaja yang nakal. Mereka sangat dibenci oleh Pak Mustar, tokoh antagonis dalam buku ini. Dia seorang Wakil Kepala SMA Bukan Main itu. Berdasarkan contoh tersebut dapat diketahui bahwa mereka merujuk pada Ikal, Arai, dan Jimbron. Sementara itu, dia merujuk pada Pak Mustar.